| Rakyat Aceh Tentukan Pilihan | | |
| Monday, 09 April 2012 | |
| BANDA ACEH– Sebanyak 3.244.729 masyarakat Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) hari ini, Senin (9/4), akan menggunakan hak pilihnya untuk menentukan gubernur dan wakil gubernur periode 2012–2017. Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Aceh diselenggarakan serentak di 17 kabupaten/kota di Provinsi Aceh. Selain memilih gubernur dan wakil gubernur, pesta demokrasi itu juga akan memilih 17 bupati dan wakil bupati serta wali kota dan wakil wali kota. Ada 142 pasangan kepala daerah yang akan bertarung dalam pilkada kali ini. Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Abdul Salam Poroh memastikan, seluruh logistik sudah berada di Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Dia berharap hari ini seluruh masyarakat yang tercantum di daftar pemilih tetap (DPT) dapat menyalurkan hak pilihnya. “Kami mengingatkan semua pemilih yang sudah masuk dalam DPT bisa memberikan suaranya,” katanya di Banda Aceh kemarin. Menurut Salam, proses pemungutan suara dilakukan pada pukul 08.00–14.00 WIB.Pemilih harus memastikan surat suara yang diterimanya dalam kondisi tidak rusak dan ada tanda tangan ketua KPPS.Jika tidak,harus dikembalikan. Dia meyakini partisipasi pemilih dalam pilkada kali ini lebih tinggi dari pemilu sebelumnya. Hal ini merujuk pada Pemilu Legislatif 2009.Tingkat partisipasi masyarakat Aceh mencapai 76% lebih. “Sementara pada pemilu presiden partisipasinya mencapai 74%,” ungkapnya. Sementara itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengirimkan tim untuk memantau proses pemungutan suara. Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim mengatakan, pihaknya telah menyiapkan empat tim untuk disebar di 10 kabupaten dan kota. Tim pertama yang diterjunkan di Banda Aceh dan Aceh Besar. Selanjutnya di Sigli, Lhokseumawe, Bireuen, dan Aceh Utara. Tim ketiga di Bener Meriah dan Takengon, serta tim keempat di Aceh Jaya dan Aceh Barat.“ Pemantau Komnas HAM berbeda dengan lembaga lain. Kami fokus pada penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak warga negara,”kata Ifdhal. Menurut dia, intimidasi, teror, ketegangan politik, hingga kekerasan yang banyak terjadi di Aceh menjelang pelaksanaan pilkada menjadi latar belakang Komnas HAM untuk ikut memantau pelaksanaan pemungutan suara. Dari hasil pemantauan nanti, jika ditemukan ada pelanggaran, akan diteruskan ke KIP atau Panitia Pengawas Pemilihan (Panwas). Jika pelanggaran pidana, akan dilaporkan ke kepolisian. “Kami juga akan mendesak kepolisian agar mempercepat pengusutan kasus- kasus pelanggaran pidana tersebut, ”ungkapnya. Dibagian lain, Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Djohermansyah menyatakan, besar harapan dari berbagai pihak di Jakarta agar pelaksanaan pilkada di Aceh berjalan aman,lancar,dan dalam suasana damai. “Pemerintah pusat dan berbagai pihak lainnya di Jakarta sangat berharap agar pelaksanaan pilkada di Aceh berjalan aman dan lancar,” kata Djohermansyah di selasela rapat persiapan akhir pilkada dengan Pejabat Gubernur Aceh Tarmizi A Karim, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Adi Mulyono, Kapolda Irjen Pol Iskandar Hasan, dan pihak di Banda Aceh. Djohermansyah mengatakan, yang paling penting dan menjadi harapan serta pesan berbagai pihak adalah menjaga dan mempertahankan perdamaian yang telah terjalin di provinsi ujung paling barat Indonesia ini. “Semua pihak, termasuk mantan Wapres Jusuf Kalla, memesankan agar perdamaian Aceh harus dijaga dan itu paling penting,” ungkapnya. Dalam rapat tersebut,Panwas Aceh melaporkan telah menemukan beredarnya kertas suara asli di tangan masyarakat sebelum pemungutan suara di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).“Kami menemukan kasus terbaru kertas suara asli beredar sebelum pemungutan suara. Dan kasus tersebut sudah kami laporkan ke pihak kepolisian setempat,” kata anggota Panwas Aceh Asqalani di Banda Aceh. Menanggapi temuan tersebut, Kapolda Aceh Irjen Iskandar Hasan menegaskan,pihaknya telah meminta Kapolres Abdya untuk menindak lanjuti dan mengusut sampai tuntas. “Itu merupakan pelanggaran yang tidak bisa dibiarkan dan saya telah memerintahkan kapolres untuk mengusutnya sampai tuntas,”katanya. Di bagian lain,Kapolda menegaskan, masalah keamanan tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena kepolisian telah menempatkan personel ke seluruh TPS,termasuk ke daerah terpencil.“Keamanan di TPSTPS dan distribusi kertas suara tidak menjadi masalah dan kami telah mengerahkan personel untuk itu,”katanya. Kapolda menjelaskan, untuk pengamanan pemungutan suara pilkada, pihaknya telah memetakan TPS atau kawasan yang dianggap rawan yakni sepanjang pesisir timur Provinsi Aceh. maimun saleh/ant |


Tidak ada komentar:
Posting Komentar